Setiap hari, kegiatan belajar mengajar di English Park dimulai sejak pagi. Para santri biasanya memulai hari dengan program morning vocabulary. Dalam kegiatan ini, setiap santri menghafal beberapa kosakata baru beserta contoh kalimatnya. Pagi hari dipilih karena pikiran masih segar sehingga santri lebih mudah menyerap materi baru. Setelah sesi kosakata, kegiatan dilanjutkan dengan short conversation practice yang dilakukan berpasangan atau dalam kelompok kecil. Tujuannya sederhana: membiasakan santri untuk memulai hari dengan berbicara bahasa Inggris agar mereka tidak merasa canggung ketika harus berbicara sepanjang hari.
Menjelang siang, kegiatan belajar menjadi lebih terstruktur. Biasanya, sesi siang berfokus pada materi grammar dan speaking. Para tutor memberikan penjelasan singkat mengenai tata bahasa yang sedang dipelajari, kemudian santri diminta mempraktikkannya melalui latihan menulis maupun berbicara. Suasana kelas dibuat santai agar para santri tidak sungkan bertanya ketika menemui kesulitan. Para tutor juga mendorong adanya diskusi antar santri untuk mengoreksi satu sama lain sehingga tercipta proses belajar kolaboratif yang lebih hidup. Dengan pendekatan ini, materi yang dianggap sulit sekalipun dapat dipelajari dengan lebih mudah.
Pada sore hari, santri mengikuti kegiatan self-learning. Pada sesi ini, santri diberikan kebebasan memilih cara belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar mereka. Ada yang memilih membaca buku bahasa Inggris, menonton video pembelajaran, menghafal kosakata, atau berlatih percakapan dengan teman se-asrama. Tujuan dari sesi ini adalah membangun kemandirian belajar sehingga santri memiliki kebiasaan untuk terus berkembang meskipun tidak sedang mengikuti kelas formal. Banyak santri merasa sesi ini sangat membantu karena mereka bisa menyesuaikan materi dengan kemampuan masing-masing.
Salah satu hal yang membuat English Park sangat khas adalah proses belajar yang tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga di berbagai aktivitas sehari-hari. Misalnya, saat makan malam, para santri sering mengadakan dinner talk, yaitu obrolan santai menggunakan bahasa Inggris. Meski terkesan sederhana, kegiatan ini justru menjadi salah satu sarana efektif bagi santri untuk berlatih speaking secara spontan. Karena dilakukan dalam suasana rileks, santri cenderung lebih berani berbicara tanpa takut salah.
Selain kegiatan harian, setiap akhir pekan biasanya ada kegiatan English Games atau English Challenge. Kegiatan ini berupa permainan edukatif seperti guessing game, word chain, storytelling, atau mini debate. Permainan ini tidak hanya membuat suasana akhir pekan lebih menyenangkan, tetapi juga menjadi ajang latihan bahasa Inggris dalam bentuk yang lebih kreatif. Para santri sering kali merasa kemampuan berbicara mereka meningkat justru karena permainan seperti ini membuat mereka berbicara tanpa merasa tertekan.
Di samping pengembangan bahasa, kegiatan di English Park juga menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan tanggung jawab sebagaimana karakter khas pesantren. Setiap santri diwajibkan mengikuti jadwal yang sudah ditentukan. Jika terlambat atau melewatkan kegiatan, santri biasanya diberi tugas tambahan seperti membuat kalimat dalam bahasa Inggris atau merangkum materi sebelumnya. Tujuannya bukan untuk menghukum, melainkan untuk membangun rasa tanggung jawab dan konsistensi dalam belajar.
Saat malam hari tiba, santri mengikuti sesi evening conversation. Sesi ini menjadi salah satu favorit karena suasananya santai dan topik yang dibahas sangat beragam. Tutor biasanya mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan santri, seperti hobi, pengalaman sehari-hari, atau isu ringan yang sedang ramai dibicarakan. Pada sesi ini, santri dilatih untuk menyampaikan pendapat secara lebih panjang dan terstruktur. Diskusinya sering berlangsung lebih lama dari jadwal karena topik yang menarik membuat santri bersemangat untuk terus berbicara.
Setiap pekan, para santri juga mendapat kesempatan mengikuti weekly presentation. Dalam kegiatan ini, beberapa santri dipilih untuk menyampaikan presentasi singkat berdasarkan topik pilihan mereka. Setelah presentasi, tutor dan santri lainnya memberikan masukan untuk membantu memperbaiki cara penyampaian dan struktur presentasi. Program ini sangat bermanfaat bagi santri, terutama untuk melatih keberanian berbicara di depan umum dan mengembangkan kemampuan komunikasi formal.
Secara keseluruhan, kegiatan belajar mengajar di Asrama English Park Uswatun Hasanah berjalan sangat dinamis dan memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh. Para santri tidak hanya mempelajari bahasa Inggris, tetapi juga belajar menjadi pribadi yang percaya diri, disiplin, dan mampu bekerja sama. Lingkungan yang mendukung dan penuh semangat membuat proses belajar terasa lebih ringan namun tetap memberikan hasil yang signifikan. Banyak santri merasakan peningkatan kemampuan berbicara dan pemahaman bahasa Inggris mereka secara nyata setelah beberapa waktu tinggal di asrama ini.
Dengan berbagai kegiatan yang variatif dan kreatif, English Park Uswatun Hasanah menjadi tempat yang ideal bagi santri yang ingin menguasai bahasa Inggris dalam suasana yang santai namun tetap terarah. Dukungan tutor, atmosfer kebersamaan, serta rutinitas pesantren yang disiplin menjadikan setiap proses belajar terasa bermakna. Tidak sedikit santri yang merindukan suasana belajar di sini ketika sudah menyelesaikan masa tinggalnya, karena English Park berhasil memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan berkesan.